Sabtu, 01 Januari 2011

Repainting patung pieta 1.2 m ( Pieta Statue )





Saya ingat betul waktu saya masih SMP, ayah saya Bp Ignatius Joseph Soewondo memugar Patung Pieta setinggi 1,2 m yang terdapat di Gereja Katedral BMV Bogor. Saat itu Mas Gun (panggilan Akrab seniman yang ditunjuk ayah saya untuk melukis patung tersebut) sampai-sampai harus menginap di gereja selama hampir sebulan penuh untuk mengerjakan hasil karya luar biasa ini. Siang malam mas Gun mengerjakan patung tersebut secara detail dan serius, mengingat memang patung ini menjadi simbol umat Katolik yang menggambarkan bagaimana perasaan Ibu pujaan setiap umat Katolik , yakni Santa Perawan Maria yang menerima jasad Yesus, putraNya yang tunggal , yang wafat di kayu Salib.

Rupanya kesan itulah yang dipahami betul oleh ayah saya dan lewat mas Gun coba dicurahkan dalam goresan warna pada patung Pieta ini. Raut Muka Santa Perawan Maria, adalah fokus khusus dari penggambaran patung ini, secara detail dilukiskan bagaimana kesedihan yang mendalam dari Santa Perawan Maria yang kehilangan putraNya yang tunggal , Santa Perawan Maria adalah teladan umat beriman Katolik, lewat hasil karya ini umat beriman dipanggil untuk berpartisipasi dalam penderitaan dan wafat Yesus di kayu salib demi keselamatan seluruh dunia.

Bagian lain dari keindahan patung ini adalah goresan lukisan batik pada gaun Santa Perawan Maria. dengan corak tersebut, Patung ini menjadi kelihatan sangat keluar auranya, sehingga pelukis menggambarkannya dengan hati-hati dan sangat detail.

hal ketiga yang menjadi ciri khas patung ini adalah perpaduan warna yang sangat luarbiasa dari pembuat patung ini. saat itu ayah saya berpikir tidak akan meninggalkan warisan keindahan tersebut sehingga, beliau secara hati-hati memilih warna-warna yang memang menggambarkan betul aura patung yang bersangkutan.

menurut saya pribadi, patung Pieta adalah salah satu mahakarya terbaik peninggalan gereja Katedral Bogor selain Patung Relief Jalan Salib dan juga Patung Natal. Patung-patung tersebut adalah patung asli peninggalan dari gereja sejak awal.

di akhir tahun 2010, Patung Pieta ini telah terlihat sangat kusam dan warna catnya sudah banyak yang pudar, sehingga kami ditunjuk kembali oleh pengurus gereja untuk melakukan repainting.

Kesulitan yang kami alami saat proses ini adalah tetap pada bagiamana kita tetap bisa mempertahankan kualitas dan aura yang dimunculkan dari patung tersebut sehingga tidak hilang, karena bagaimanapun patung ini sangatlah dikenang oleh para umat beriman yang berdoa dihadapanNya.

Terlebih penggunaan Cat Minyak guna mempermudah proses maintenance dan perawatan patung kedepannya , berdampak menurunnya kualitas ketajaman aura dari patung tersebut , terutama di area wajah. untuk itu pelukis kami pun dituntut untuk lebih hati-hati dan secara detail berkonsentrasi pada area tersebut.

dalam waktu kurang lebih 3 minggu , kami bisa menyelesaikan project ini. dan hasilnya bisa dilihat pada gambar terlampir. Semoga hal ini berkenan di hati umat dan bisa menjadi sarana yang baik untuk meningkatkan kualitas doa umat katolik yang hendak berdoa di gereja Katedral Bogor dan senantiasa mendekatkan kita pada Allah Sang Sumber Kasih. Secara konkret mengajak umat agar siap sedia menderita dan berkorban demi keselamatan jiwa diri kita sendiri maupun orang lain atau sesama kita.

terimakasih kepada pengurus paroki Katedral Bogor dan khususnya Romo Paroki Rm Benjamin Sudarto, atas kepercayaannya kepada kami untuk mengerjakan mahakarya yang luarbiasa ini. Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar: